pop | arts whatever

Friday, April 13, 2007

Paragraf-paragraf yang Kubayangkan akan Menjadi Pembuka Novelku

2005
Kau duduk di dalam taksi, di jok belakang pinggir jendela kiri. Pohon-pohon di sepanjang tepi jalan, hamparan sawah yang tersisa di sela deretan ruko-ruko baru dan baliho-baliho iklan berlarian ke arah yang berlawanan dengan laju taksimu. Kau kira sudah cukup sore. Kau malas mengeluarkan HP hanya untuk melihat jam. Kau juga enggan melongok ke depan –di situ pasti juga ada angka yang menunjukkan waktu. Nanti malah dikira melihat argo. Malu. Lagi pula posisi dudukmu sudah sangat enak untuk digeser dengan gerakan sekecil apapun. Kau benar-benar tak ingin melakukan apa-apa, bahkan hanya untuk sekedar mengetahui sekarang jam berapa. Apa pula artinya bagimu? Di ujung perhentian taksi ini, hidup barangkali sudah tak akan berarti lagi. Setelah taksi ini berhenti, hidupmu barangkali juga akan berhenti


1991
Sebuah mobil mewah menikung tajam memasuki halaman luas rumah besar yang juga mewah. “Ini rumah kamu?” Adit membelalak setengah tak percaya. Dari tempat duduknya di jok depan, Resa menoleh ke arah temannya di belakang, tapi merasa tak perlu memberi jawaban. “Yuk, turun,” katanya sebelum kemudian meloncat lincah. Setelah turun dari mobil, Adit masih berdiri bengong memandangi rumah teman barunya itu. Mereka masih mengenakan seragam sekolah. Akhir pekan yang melegakan. Hari terakhir dalam masa pekan pertama masuk SMP yang baru diisi dengan perkenalan dan orientasi sekolah namun cukup melelahkan.
“Ayo masuk, malah bengong!”
“Rumah kamu bagus sekali, besar sekali…”
“Ah, biasa aja, udah ayo masuk.”
Resa menarik tangan Adit.


2029
“Terus, terus…”

Sebuah truk besar berjalan mundur memasuki halaman sebuah rumah yang sepi dan runggut, dan salah seorang dari empat awaknya dengan riuh memberi aba-aba kepada sopir. Seorang lelaki berusia 52 tahun namun masih tampak gagah dan berpenampilan keren turun dari kabin. Bak terbuka truk itu penuh oleh barang-barang rumah tangga. Dia sedang pindahan. Empat awak truk itu segera bekerja dengan cepat, menurunkan satu per satu barang dari atas truk, dan digotong bersama-sama untuk dimasukkan ke dalam, ditaruh di tempat sesuai petunjuk yang diberikan pemilik rumah.


LANGKAHMU begitu ragu-ragu. Seperti ada yang memberati kedua kakimu. Atau, sesuatu yang memberati langkahmu itu sebenarnya ada di dalam kepalamu? Padahal, kau sedang pulang ke rumahmu sendiri. Rumah ibumu. Rumah masa kecilmu. Apa yang kau takutkan? Kau seret langkah beratmu seperti menyeret hatimu yang tertinggal di belakang, penuh debar kecemasan.

Teras rumahmu terasa jauh, dan sebelum kau mencapainya, kau lihat seorang perempuan yang tampak lebih tua dibandingkan usianya yang kau tahu, muncul dari balik pintu. Itu ibumu, tapi kau melihatnya seperti sosok asing yang sedang berusaha kau kenali. Ibumu berdiri terpaku, barangkali dengan perasaan yang sama dengan apa yang berkecamuk dalam dadamu. Kau begitu asing di matanya. Langkahmu makin dekat, dan kau bisa melihat, mata ibumu berkaca-kaca. Mata itu seperti menyimpan magnet yang menarik tubuhmu hingga tiba-tiba kau dapati dirimu berada dalam pelukannya. Atau, ibumu yang berada dalam pelukanmu?

Tangis ibumu pecah dan kau pun tak kuasa lagi menahan airmata yang sejak tadi kau tahan. Sejak kau masih duduk di dalam taksi. Selepas pelukan itu, ibumu melangkah masuk. Tapi, kau masih terpaku di tempatmu berdiri. Ibumu berhenti di ambang pintu dan menoleh. Wajahnya memberimu isyarat yang telah kau tahu.

***

Adit langsung diajak ke kamar. Ia ingat kamarnya sendiri di rumah. Sungguh sangat jauh berbeda. Kamar ini dingin dan semuanya ada. Televisi besar dan seperangkat alat permainan. Komik dan majalah-majalah memenuhi rak. Kase-kaset VCD, DVD berserakan di mana-mana. Mobil-mobilan dan berbagai hiasan bagus memenuhi meja-meja dan dinding-dinding.

“Kamu bengong terus sih dari tadi.”
“Eh, enggak…aku sedang mengagumi kamarmu.”
“Ah, biasa aja kok, apanya yang dikagumi, aku malah kadang bosan di kamarku.”
“Kamu di rumah sendirian aja?”
“Ada kakakku di kamar sebelah, mungkin belum pulang.”
“Bapak ibu kamu?”
“Papa mama yang kerjalah, pulangnya malam.”
“Ooo.”
“Udah ah, kita makan dulu yuk, Mbok Tum pasti udah nyiapin.”

Adit mengikuti langkah Resa keluar kamar, menuju ruang makan. Di sana ternyata sudah ada orang lain yang sedang makan. Adit menghentikan langkahnya.

“Ini kak Vio ternyata udah pulang. Kak, ini Adit teman Resa.”
“Hai, Dit, sini makan dulu.”
Adit mengambil duduk di bangku seberang Vio. Kakak Resa itu masih mengenakan seragam putih abu-abu.
“Kakakku juga baru masuk SMU, Dit.”
Adit cuma mengangguk dan tersenyum, lalu melirik ke arah Vio lagi. Ternyata Vio juga sedang melirik ke arahnya. Adit buru-buru mengalihkan pandangan. Tapi, sesaat kemudian ia melirik ke arah yang sama lagi untuk memastikan apakah Vio masih melihat ke arahnya. Ternyata masih. Adit jadi salah tingkah.

“Ambil sendiri, Dit nasinya, itu lauknya, ambil aja, jangan malu-malu.”
“Iya, Dit jangan malu-malu.”

Adit malu.

***

Sore telah berlalu. Pekerjaan menata barang-barang di rumah baru telah selesai. Awak truk yang mengerjakannya bahkan sudah pamit pulang. Kini dia sendiri, belum bosan-bosan pula melihat-lihat ruangan demi ruangan rumah barunya, sambil mencoba membenai letak lemari yang kurang pas, atau posisi dipan yang miring atau meja sudut yang dirasa kurang serasi. Ada saja yang dirasakannya tidak harmonis dalam penglihatannya.

Baru hari pertamanya, pikirnya. Tak perlu buru-buru. Dia bukan hendak menempati rumah ini satu-dua hari. Dia tidak sedang menginap di hotel. Ini rumah barunya, yang akan ditempatinya sepanjang sisa hidupnya. Dia melangkah masuk ke kamar. Tirai jendela belum dipasang. Besok saja. Sekalian memasang semua gorden untuk ruang-ruang yang lain. Yang penting semua barang sudah masuk. Yang penting semua sudah tertata. Yang lain menyusul sesuai keperluan. Dia berdiri di kamar. Segalanya asing di matanya.

***

Kau berdiri di kamar. Segalanya asing di matamu....

3 Comments:

Blogger oakleyses said...

louis vuitton outlet, oakley sunglasses, michael kors handbags, cheap jordans, prada handbags, uggs outlet, michael kors outlet, oakley sunglasses, uggs on sale, ray ban sunglasses, burberry outlet, tiffany jewelry, uggs on sale, kate spade, gucci handbags, ray ban sunglasses, prada outlet, longchamp outlet, louboutin uk, burberry factory outlet, tory burch outlet, nike air max, tiffany jewelry, christian louboutin, louboutin shoes, oakley sunglasses, cheap oakley sunglasses, chanel handbags, michael kors outlet store, louis vuitton outlet, nike outlet, ralph lauren polo, louis vuitton, christian louboutin, michael kors outlet online, longchamp outlet, uggs outlet, michael kors outlet online, nike air max, longchamp bags, replica watches, ralph lauren outlet, oakley sunglasses, ray ban sunglasses, louis vuitton outlet online, nike free, michael kors

6:58 PM  
Blogger oakleyses said...

burberry pas cher, lunette oakley pas cher, coach outlet, kate spade outlet, true religion jeans, converse, coach outlet, longchamp soldes, north face uk, michael kors, louboutin pas cher, new balance, lululemon outlet, coach purses, nike air max, hermes pas cher, nike tn pas cher, vans pas cher, coach outlet store online, mulberry uk, lunette ray ban pas cher, nike air max uk, sac guess pas cher, nike air force, nike roshe run pas cher, longchamp pas cher, north face pas cher, nike air max pas cher, ray ban uk, true religion outlet, abercrombie and fitch, polo lacoste pas cher, true religion outlet, michael kors, jordan pas cher, nike free, polo ralph lauren uk, vanessa bruno pas cher, true religion outlet, hogan sito ufficiale, ralph lauren pas cher, michael kors outlet online, nike free pas cher, nike roshe uk, abercrombie and fitch UK, nike blazer pas cher, hollister uk

7:00 PM  
Blogger Unknown said...

oakley sunglasses wholesale
adidas outlet
puma outlet
ray ban outlet
michael kors outlet
jordan shoes 2015
north face outlet store
new orleans saints
cyber monday deals
giuseppe zanotti outlet
ugg boots
nike running shoes
green bay packers
juicy couture tracksuit
babyliss flat iron
ugg boots
swarovski outlet
oklahoma city thunder
michael kors outlet online
moncler outlet

12:59 AM  

Post a Comment

<< Home