pop | arts whatever

Wednesday, January 24, 2007

Satu Malam Minggu dalam Hidup Seorang Lelaki Gay (dan Teman-teman Barunya) di Jakarta

Ketika Aray datang, mereka tampak sedang bersiap untuk meninggalkan lokasi. Tapi, ternyata tidak. Mereka hanya akan pindah ke Solaria. Sebagian ada yang belum makan. Aray mengikuti mereka. Jodi, Idam, Kinu dan...oh, banyak muka baru yang tak dia kenal. Aray sendiri memang belum lama kenal sama geng-nya Jodi, lewat salah seorang temannya. Semalam mereka --Aray, Jodi, Idam, Kinu-- nongkrong di Ohlala Djakarta Theater sampai jam 4 pagi.

Aray tak bosan bertemu dengan mereka lagi malam ini, karena mereka semua teman-teman baru yang menyenangkan. Tak rugi dia bela-belain jauh-jauh naik bis sendirian dari Cileduk untuk bergabung dengan mereka.

Baru jam 8. Food court PIM 2 ramainya minta ampun. Banyak sekali brondong yang modis dan lucu. Solaria juga penuh. Mbak-mbak pelayan menyarankan mereka untuk naik ke lantai dua. Tapi, sama saja, penuh. Mereka kembali ke bawah, dan setelah menunggu beberapa saat akhirnya mendapat tempat duduk juga. Setelah acara pesan-pesan makanan dan minuman selesai, Jodi mulai mengenal-ngenalkan Aray sama wajah-wajah baru yang ada di situ. Iwan, Ale, Toro. Juga Fidel dan Gogik.

Iwan teman sekampus Kinu. Ale dan Toro datang sama dia. Toro dari Bandung, dan sama dengan Idam, dia artis yang sedang merintis karir. Maksudnya, sejauh ini baru sebatas rajin ikut casting sana-sini dan kalaupun ada yang nyantol paling banter dapat peran-peran kecil pada dua dari 30 episdose. Ale dari Bandung juga, baru lulus SMU, tapi sekarang ngekos di Jakarta.

Fidel masih SMU dan Gogik terlihat sudah agak berumur. Mereka pasangan. Usai makan mereka terbagi dalam dua kelompok obrolan. Aray sangat tertarik dengan penampilan Fidel yang menurutnya sangat unik. "Lu kayak editor fashion majalah gaya hidup deh!" komentar dia.

Fidel langsung menjerit histeris, dan Gogik tertawa-tawa sambil melihat ke arah pasangannya. Lalu, ia menjelaskan bahwa Fidel memang bercita-cita jadi fashion journalist dan sedang nyari-nyari informasi tentang kampus yang membuka jurusan itu.

Aray jadi memperhatikan sosok Fidel lebih lekat. Kurus sekali. Mengenakan celana bahan hitam dengan pipa sempit dan kaos putih berleher V yang dilapis dengan kaos lengan panjang hitam berleher V pula tapi dengan potongan yang lebih rendah. Kalung manik-manik kecil warna hitam menggelayut di lehernya.

Tiba-tiba, Iwan dan rombongannya pamit untuk pulang lebih dulu karena mereka harus bersiap-siap untuk pergi ke Retro. Tak lupa, Iwan menawari, kalau ada yang mau gabung, nanti langsung ketemu di sana. Ia bilang ia punya jatah guest list banyak. Sebelum rombongan itu menghilang, perhatian Aray sempat tersita oleh sosok Ale yang mengenakan kaos putih yang menggantung di perutnya, sehingga tepian boxernya yang trendi kelihatan, dan dari balik boxer itu masih menyembul tepian celana dalam bermotif seragam tentara.

Gila, keren banget! Aray merutuk dalam hati. Wajahnya yang putih dan bibirnya yang merah membentuk komposisi yang di matanya begitu cantik, tapi penbawaannya secara keseluruhan tetap terkesan manly, agak-agak punk. Benar-benar penampakan yang menggoda. Sepeninggalan Iwan dkk, Fidel lansung melonjak kegirangan. "Yeee...kita clubbing!" sambil menggerak-ngerakkan tubuhnya dengan centil.

"Emang lu diajak? Lu kan masih di bawah umur, belum punya KTP," goda Aray. "Sembarangan!" balas yang digoda. Mereka masih duduk di Solaria sampai kira-kira setengah jam kemudian sebelum akhirnya berjalan-jalan mengitari lantai demi lantai PIM 2 yang masih ramai. Jodi menanyai anggota geng-nya, apa mereka yakin akan bergabung dengan geng Iwan ke Retro. Semua mengiyakan dengan penuh semangat, kecuali Kinu yang tampak ogah-ogahan karena mengaku sangat capek. Lalu, mereka bergosip tentang "dua brondong yang dibawa Iwan tadi". Dan, Aray baru tahu bahwa dirinya tak sendiri ketika mengangumi Ale. Toro memang tergolong cakep juga, secara dia artis. Tapi, Ale lebih eksotik, tidak seperti Toro yang standar dan cakepnya konvensional, sehingga agak membosankan.

Dan, Aray juga baru tahu bahwa Ale itu pacar Iwan! Ia langsung menjerit tak rela. Iwan tampangnya kayak mas-mas dan Ale --dengan sedikit melebih-lebihkan- mirip Junot. Tapi, kata Jodi, "Ya itu sih pengakuan Iwan, kita nggak tahu ya, Iwan kan gitu, suka speak-speak doang."

Entah kenapa Aray jadi sedikit terhibur dengan kata-kata Jodi. Jam 10 mereka bersiap meninggalkan PIM 2. Jodi menelpon Iwan untuk memastikan rencana ke Retro. Iwan menyuruh mereka ke Sarinah saja, dan dia akan menjemput mereka di sana. Mereka naik Kopaja 102 dari depan PIM 2 dan turun di depan Senayan City, lalu menyeberang dan berjalan ke depan Ratu Plaza. Tiba-tiba Iwan menelpon, memberi tahu bahwa teman-teman dia tidak jadi ke Retro, sehingga ia juga batal.

Fidel yang pertama kali langsung mengumpat. "Ih, bete deh, maksudnya apa sih Iwan itu, bilang aja deh kalau dia sebenarnya nggak punya gustlis, tapi temennya, uh, pake ngaku-ngaku, dasar sundal."

Jodi tertawa kecut dan kembali mengatakan, "Iwan mah udah biasa begitu, dibilangin, dia itu speak-sepak doang." Kinu langsung menyergah, meminta semua untuk melupakan rencana ke Retro, dan lebih baik nongkrong saja di Ohlala sarinah.

Mereka naik mikrolet yang biasa jalan malam. Di atas angkot, tiba-tiba terbetik ide untuk turun dulu di E.X sebelum ke Ohlala. "Masih kepagian," kata Jodi. Mereka turun di E.X, muter-muter sebentar, lalu menyapa teman mereka yang bekerja di Starbuck. Jodi mendapat secangkir hot chocolate untuk diminum rame-rame. Setelah bosan di E.X barulah mereka bergerak ke Sarinah, jalan kaki menyusuri trotoar Thamrin yang dingin dan lengang. Sebelum masuk Ohlala, mereka naik ke Djakarta Theater. Kinu dan Idam dandan dulu di toilet. Yang lain menunggu sambil mengecek harga baru tiket bioskop yang baru saja mengalami penurunan cukup drastis.

Setelah Idam dan Kinu kembali, mereka pun turun lagi, dan mendapati, seperti malam-malam minggi biasanya, Ohlala penuh sesak. Fidel berseru mengajak Idam dan Kinu foto-fotoan dengan HP. Jodi menelpon. Gogik merokok di luar. Aray memperhatikan Idam dan Kinu. Sejak kemarin dia suka sekali memperhatikan Idam yang mungil namun agak sedikit chubby. Malam ini dia mengenakan sweater ketat warna kuning yang ketika berada di toko pastilah dipajang di bagian rak perempuan. Kinu juga mengenakan sweater ketat, tapi lengan pendek, warna merah tua garis-garis horiontal hitam. Sedangkan Odi tamnpak lebih dewasa dibandingkan yang lain dengan kaos putih berkrah.

Tak lama kemudian, mereka mendapat tempat duduk, dan melanjutkan melewatkan sisa malam minggu dengan menikmati kopi, minuman ringan dan obrolan ngalor ngidul serta gosip-gosip dan saling bertukar cerita pengalaman pribadi. Gogik bertanya kepada Idam apakah selama ikut-ikut casting pernah mengalami perlakuan yang melecehkan, seperti banyak diceritakan di majalah-majalah. Idam bilang tidak pernah. Fidel memberi tahu Jodi tentang cowok di bangku lain yang "lucu banget". Kinu menerima telpon dari Iwan yang mengatakan akan menyusul ke Ohlala.

Sebagai anggota baru, Aray banyak ditanya mengenai pengalaman pribadinya. Idam yang katanya belum pernah "berhubungan seks sampai jauh", penasaran apakah Aray "melakukan" dan gimana rasanya. Aray bilang pernah, dan karena ia merasa dirinya agak chubby, maka ia suka lelaki berbadan besar agar bisa duduk di atas. "Gue kan women on top," katanya blak-blakan dengan gaya ngondeknya yang membuat semua tertawa.

Lalu Aray banyak memberi nasihat, dan Idam serta Kinu mendengarkan dengan serius. Jodi sibuk mendengarkan lagu-lagu dari HP, dan Fidel sibuk memindahkan foto-foto dari HP Idam yang tadi banyak merekam dirinya, ke HP-nya sendiri. Gogik pura-pura menikmati rokoknya padahal sebenarnya mencuri dengar obrolan yang berlangsung. Aray bilang, jangan pernah one night stand karena kau akan menyesal. Dia juga bilang, paling benci kalau dapat laki-laki yang mainnya singkat. "Masak baru tiga detik udah keluar, langsung aja aku pakai baju lagi dan pergi gitu aja."

Aray baru berumur 19 tahun, tapi wajahnya tampak seperti berumur 25 tahun. Jodi mahasiswa Jurusan Teknik Informatika tingkat skripsi, giginya berbehel dan wajahnya sebersih artis-arstis sinetron. Idam dan Kinu juga sepantaran dengan mereka, namun keduanya tampak masih sangat belia. Gogik menjuluki mereka berdua sebagai brondong abadi, dan mereka tampak senang disebut begitu.

Berkali Aray menyesali kenapa rokok yang dibawa Gogik bukan methol. Tapi, akhirnya ia tak tahan juga, dan mulai menyulut sebatang. Meskipun kemudian ia menyesal karena ia sebenarnya sedang berusaha berhenti merokok demi usaha perawatan wajahnya yang berjerawat. Ia juga sedang berusaha mati-matian menghilangkan lemak yang bersemayam di perut dan pinggulnya.

Aray mengaku, sejak SD sudah rajin membaca majalah-majalah fashion dan gaya hidup, dan sampai sekarang masih melakukannya. Ia sangat terobses dengan kontes-kontes kecantikan dan paling suka mengimajinasikan dirinya sebagai Putri Puerto Rico yang tampil di ajang Miss Universe. Mereka terus mengobrol di riuh orang-orang yang terus datang dan pergi. Di samping mereka tiba-tiba sudah ada serombongan lelaki-lelaki gay yang salah satu di antaranya mereka akrabi wajahnya sebagi pemilik salon bridal terkenal di Jakarta.

Lewat jam 12 Iwan, Ale, Toro muncul dan bergabung. Toro sudah mengganti celana panjangnya dengan celana tigaperempat. Sedangkan Ale dan Iwan masih dalam konstum yang sama. Tapi, rupanya tak ada yang respek dengan kehadiran mereka. Iwan berkali mengajak minum jus di Sabang tapi tak ada sambutan. Akhirnya, merasa kalau dirinya dicueki, Iwan pun tak lama kemudian pamit. Idam langsung membuka obrolan begitu mereka pergi.

"Ngapain sih mereka ke sini?"
"Ih Ale kok mau sih ama Iwan. Jelek gitu, kayak mas-mas..." Fidel memanaskan situasi
"Tapi, kan bawa mobil," sergah Aray.
"Alaaa...kijang aja!" Fidel ngotot
"Tenang aja, kata Mama Loren mereka nggak akan bertahan lama, paling seminggu juga bubaran," Idam menyambut.
"Abis itu, Ale kita perebutkan," sahut Aray.
"Kita jadiin arisan aja, jadi bisa giliran sapa yang dapet," timpal Kinu.
Jodi dan Gogik geleng-geleng kepala, dan semua tertawa-tawa.

Dan, satu malam minggu akan segera lewat bagi Aray, dan teman-teman barunya.

6 Comments:

Blogger Jakarta Massage Gay said...

Every man deserves a pleasant and full relaxation time after his long-hour working. One of the way to reach that relaxing moment in your tiring day is to get your body massaged. Before continuing this message, let me introduce myself. My name's David, 30 year-old athletic man body. I will always ready to give a full body massage service. My current tariff for a full body massage is at RP 650.000 ($ 85) per hour per hour. For further info about the tariff and desired service required or offered, you may contact me at 081284007873/ +6281284007873. I only serve a CALL OUT SERVICE and MAN FOR MAN ONLY!

8:04 AM  
Blogger Unknown said...

MY NAME IS JEFFREY, 28 YO AND I AM A PHILIPINA BOY LIVING AND WORKING HERE IN JAKARTA, INDONESIA.
I DO PROFESSIONAL TRADITIONAL SENSUAL MASSAGE. I TAILOR THE MASSAGE TO THE REQUESTS OF ANY CLIENT, FOR YOU TO FORGET THIS BUSY WORLD FOR ONE HOUR AND AFTER THAT YOU WILL FEEL MUCH BETTER THAN WHEN YOU CAME.
I AM A MOBILE MASSEUR AS WELL, I CAN GO TO YOUR PLACE.
Able to offer a truely unbeatable relaxing massage at your home or hotel at a great price COMPLETE MASSAGE: 1 hour Rp 650.000. ($85)
Why not relax and unwind with me? Satisfaction is guaranteed!!
I look forward to hearing from you and to giving you a pleasurable massage
Please call me for quickest reply at 081916714744/ +6281916714744. FOR GAY MALE ONLY & FOR CALL ONLY!

4:52 AM  
Blogger oakleyses said...

louis vuitton outlet, oakley sunglasses, michael kors handbags, cheap jordans, prada handbags, uggs outlet, michael kors outlet, oakley sunglasses, uggs on sale, ray ban sunglasses, burberry outlet, tiffany jewelry, uggs on sale, kate spade, gucci handbags, ray ban sunglasses, prada outlet, longchamp outlet, louboutin uk, burberry factory outlet, tory burch outlet, nike air max, tiffany jewelry, christian louboutin, louboutin shoes, oakley sunglasses, cheap oakley sunglasses, chanel handbags, michael kors outlet store, louis vuitton outlet, nike outlet, ralph lauren polo, louis vuitton, christian louboutin, michael kors outlet online, longchamp outlet, uggs outlet, michael kors outlet online, nike air max, longchamp bags, replica watches, ralph lauren outlet, oakley sunglasses, ray ban sunglasses, louis vuitton outlet online, nike free, michael kors

6:57 PM  
Blogger Unknown said...

cheap nike shoes
adidas outlet
soccer jerseys wholesale
michael kors handbags
mulberry outlet store
prada outlet
cheap nba jerseys
ralph lauren uk
swarovski crystal
oakley sunglasses wholesale
chanel handbags outlet
ralph lauren outlet
cheap jordan shoes
canada goose coats
toms outlet store
puma outlet
north face outlet store
ugg boots
black friday deals
1127minko

5:11 PM  
Blogger John said...

lebron 12
beats by dre
christian louboutin
oakley sunglasses
tory burch shoes
vans shoes
rolex watches outlet
oakley sunglasses
nike air max
cheap soccer shoes
canada goose outlet
ray ban sunglasses
the north face jackets
hollister outlet
toms shoes
chanel bags
uggs outlet
louis vuitton
ugg boots
ugg boots
uggs boots
fitflops sale clearance
michael kors outlet
retro jordans
adidas originals
giuseppe zanotti sneakers
christian louboutin outlet
coach outlet
nike air huarache
instyler curling iron
nike air max
ray ban outlet
oakley sunglasses
20151225yuanyuan

7:13 PM  
Blogger Darren Demers said...

Berkali Aray menyesali kenapa rokok yang dibawa Gogik bukan methol. Tapi, akhirnya ia tak tahan juga, dan mulai menyulut sebatang. Meskipun kemudian ia menyesal karena ia sebenarnya sedang berusaha berhenti merokok demi usaha perawatan wajahnya yang berjerawat. Ia juga sedang berusaha mati-matian menghilangkan lemak yang bersemayam di perut dan pinggulnya.
limelight stitched suits 2020
limelight 2 piece stitched

12:01 AM  

Post a Comment

<< Home