pop | arts whatever

Monday, February 19, 2007

Dalam Remang Merah

Sebuah SMS masuk ke HP saya, Minggu (11/2/07) pagi. Dari seorang teman, penulis naskah film yang karya terbarunya -horor- menjadi film terlaris 2006. Isinya sebuah undangan untuk menghadiri opening gaynight di Babyface. Dia menjadi salah satu host. Begitu selesai membacanya, saya langsung tahu, saya tak akan melewatkan undangan itu.

Kapan terakhir saya pergi ke gaynight?

Saya lupa. Yang jelas, sudah cukup lama tak ada gaynight baru di Jakarta, setelah yang ada di Centro dan tentu saja Heaven. Sebelumnya, kabar bahwa Babyface akan mengadakan gaynight memang sudah cukup santer tersiar dari mulut-(ke telinga dan kembali)-ke-mulut. Dan, sejak Minggu malam itu, sempurnalah "Sarinah-Thamrin Area" sebagai gayspot paling hot di Jakarta. Bayangkan: Malam Minggu nongkrong di Ohlala sampai pagi, Minggu Malamnya ke Babyface. Keduanya terletak di satu lokasi. Lengkaplah hidup cowok-cowok gay Jakarta!

Saya datang, bareng teman saya tadi, sekitar pukul 11. Tidak seheboh yang saya kira, tapi tak bisa dibilang sepi juga. Saya sempat membayangkan, pasti suasana keriuhan sudah terasa di teras antara Pizza Hut dan Ohlala. Tapi, ternyata tidak. Namun, setelah saya naik tangga berjalan, barulah terasa crowd-nya. Serombongan brondong china berdiri di sudut, depan tangga naik menuju Djakarta Theater. Teman saya menyapa ke arah gerombolan itu, dan mengajak beberapa orang di antaranya masuk. Tapi, mereka bilang masih menunggu teman.

Karpet merah terbentang di depan pintu masuk, bertabur bunga mawar. Di antara beberapa cowok mature yang menyambut kedatangan kami, terlihat seorang bapak-bapak cina di balik bangku penerima tamu. Kami mengenalinya sebagai Koh Santo, lelaki bertubuh gempal, pendek dengan rambut belah pinggir yang rapi dan klimis, yang selalu terlihat di berbagai crowd gay. Dia menyambut teman saya, sebelum teman saya itu digiring untuk difoto sebagai tamu kehormatan di depan papan yang bertuliskan tema acara itu: XXX - The Premiere. Saya masuk duluan.

Nuansa serba merah mendominasi ruangan. Orang-orang membentuk kerumunan-kerumunan kecil dalam gelap. Dress code yang ditetapkan dalam undangan: express your body, tapi itu sama sekali tak terpantul dari penampilan mereka. Apa yang terlihat tak jauh beda dengan pemandangan yang selalu terbentang dalam berbagai acara gaynight yang pernah ada dan saya datangi.

Sebagai host, teman saya mendapat jatah table --tepat di sebelah kiri pintu masuk. Di sisi kanan, terdapat bar memanjang hampir dari ujung ke ujung. Sedangkan di sisi kiri, selain meja DJ, juga difungsikan sebagai semacam panggung utama. selebihnya, bangku-bangku panjang tempat orang-orang duduk menikmati minuman. Satu deret dengan sofa yang kami duduki, terdapat dua sofa lagi --yang satu diduduki oleh dua orang waria bersama beberapa brondong, dan pada sofa satunya lagi saya lihat --lagi-lagi-- seorang bapak-bapak cina berpenampilan ala pejabat BUMN.

Kami hanya berbisik-bisik, menebak-nebak, kalangan bapak-bapak cina itu pastilah crowd yang dibawa Koh Santo. "Mereka mungkin salah satu penyandang dana," bisik teman saya, seraya menambahkan, bahwa berkebalikan dengan sofa di ujung itu, sofa kami akan menjadi tempat berkumpulnya para brondong. Tapi, dari sekian puluh brondong yang diundang teman saya lewat SMS, saya ada tiga orang yang muncul, itu pun tidak sepenuhnya bergabung dengan teman saya, tapi berkali-kali minta izin untuk bergabung dengan teman-temannya sesama brondong. Mereka tidak cukup betah untuk hanya duduk di sofa meneguk wine di gelas bertangkai.

Akhirnya, sofa kami memang sepi, hanya saya dan teman saya si penulis skenario itu saja yang mengisi. Namun, tak lama berselang, teman saya yang bekerja di Starbuck Plaza EX datang menyusul membawa seorang temannya. Dan, teman dari salah satu undangan si penulis skenario juga datang menyusul, katanya meluncur dari Centro karena di sana sepi.

Saya lirik, sofa sebelah tak jauh beda. Akhirnya hanya terlihat dua waria duduk kesepian di sana, sementara brondong-brondong yang tadi ada, juga tak selalu bertahan di situ. Rupanya memang banyak hal jauh dari perkiraan saya. Dari awal saya menduga, akan banyak selebriti beken menjadi host malam itu. Dan, akan ada acara dengan MC dari kalangan seleb juga.

Ternyata semua itu tak ada. Satu-satunya yang akhirnya bisa kami tunggu hanyalah fashion show, yang itu artinya lelaki-lelaki bercelana dalam meliuk-liuk di atas meja bar. Mereka muncul pukul 12 tepat: dua lelaki di bar panjang, dua lagi di bar sayap kiri dan dua di panggung utama. Mereka mengenakan celana dalam merk Metrox --satu dari beberapa sponsor acara malam itu selain sebuah panti pijat khusus pria di kawasan Jalan Blora, dan Kafe Ohlala di lantai bawah dalam kompleks yang sama.

Tiga pasang lelaki itu melakukan aksi-aksi yang tak jauh beda dengan yang sudah sering kami lihat di berbagai gaynight. Mereka menari-nari, meliuk, mengesankan sebuah adegan yang intim, erotik. Pada satu saat, mereka memelorotkan bagian bekalang celananya, memamerkan pantatnya yang dalam remang lampu klab tampak indah mulus tanpa cela. Sekitar setengah jam mereka beraksi. Dan, muncul lagi sejam kemudian dengan aksi yang lebih hot. Kali ini mereka muncul berbalut handuk putih kecil, dan ketika dibuka barulah kelihatan bahwa mereka mengenakan G-string. Dua pasang cowok di atas bar yang berbeda melakukan aksi yang "normatif", sedangkan sepasang cowok di panggung utama menarik perhatian karena melakukan sesuatu yang belum pernah terjadi dalam acara-acara gaynight di Jakarta selama ini.

Dua cowok itu masuk ke ruangan sempit yang tercipta dari tirai-tirai merah yang menjuntai dari atap. Di balik remang tirai merah itu, tubuh mereka menjelma siluet hitam, tak sepenuhnya siluet, melainkan masih tampak cukup jelas, ketika mereka merogoh-rogohkan tangannya ke dalam celana, meremas dan menarik-narik penisnya seolah sedang masturbasi. Lambat laun, mereka mulai melepas celana dalamnya, dengan gerakan sedemikian rupa sehingga tak memungkinkan penis mereka kelihatan. Beberapa saat mereka menari-nari, sambil menggenggam penisnya, dan pada saat yang lain menggosok-nggosok bagian penis itu dengan handuk putih tadi. Sebelum akhirnya kembali melilitkan handuknya lagi ke pinggang, meraih celana dalamnya dan menentengnya turun dari panggung, dan menghilang...

Setelah itu, sepertinya tak ada lagi alasan yang cukup kuat untuk membuat orang-orang masih tetap bertahan di situ. Satu per satu kerumuman memudar, menyusut dan menyisakan kelengangan.

5 Comments:

Blogger oakleyses said...

louis vuitton outlet, oakley sunglasses, michael kors handbags, cheap jordans, prada handbags, uggs outlet, michael kors outlet, oakley sunglasses, uggs on sale, ray ban sunglasses, burberry outlet, tiffany jewelry, uggs on sale, kate spade, gucci handbags, ray ban sunglasses, prada outlet, longchamp outlet, louboutin uk, burberry factory outlet, tory burch outlet, nike air max, tiffany jewelry, christian louboutin, louboutin shoes, oakley sunglasses, cheap oakley sunglasses, chanel handbags, michael kors outlet store, louis vuitton outlet, nike outlet, ralph lauren polo, louis vuitton, christian louboutin, michael kors outlet online, longchamp outlet, uggs outlet, michael kors outlet online, nike air max, longchamp bags, replica watches, ralph lauren outlet, oakley sunglasses, ray ban sunglasses, louis vuitton outlet online, nike free, michael kors

6:58 PM  
Blogger oakleyses said...

louis vuitton outlet, oakley sunglasses, michael kors handbags, cheap jordans, prada handbags, uggs outlet, michael kors outlet, oakley sunglasses, uggs on sale, ray ban sunglasses, burberry outlet, tiffany jewelry, uggs on sale, kate spade, gucci handbags, ray ban sunglasses, prada outlet, longchamp outlet, louboutin uk, burberry factory outlet, tory burch outlet, nike air max, tiffany jewelry, christian louboutin, louboutin shoes, oakley sunglasses, cheap oakley sunglasses, chanel handbags, michael kors outlet store, louis vuitton outlet, nike outlet, ralph lauren polo, louis vuitton, christian louboutin, michael kors outlet online, longchamp outlet, uggs outlet, michael kors outlet online, nike air max, longchamp bags, replica watches, ralph lauren outlet, oakley sunglasses, ray ban sunglasses, louis vuitton outlet online, nike free, michael kors

6:58 PM  
Blogger oakleyses said...

burberry pas cher, lunette oakley pas cher, coach outlet, kate spade outlet, true religion jeans, converse, coach outlet, longchamp soldes, north face uk, michael kors, louboutin pas cher, new balance, lululemon outlet, coach purses, nike air max, hermes pas cher, nike tn pas cher, vans pas cher, coach outlet store online, mulberry uk, lunette ray ban pas cher, nike air max uk, sac guess pas cher, nike air force, nike roshe run pas cher, longchamp pas cher, north face pas cher, nike air max pas cher, ray ban uk, true religion outlet, abercrombie and fitch, polo lacoste pas cher, true religion outlet, michael kors, jordan pas cher, nike free, polo ralph lauren uk, vanessa bruno pas cher, true religion outlet, hogan sito ufficiale, ralph lauren pas cher, michael kors outlet online, nike free pas cher, nike roshe uk, abercrombie and fitch UK, nike blazer pas cher, hollister uk

7:00 PM  
Blogger Unknown said...

hermes outlet
nike trainers
mlb jerseys
michael kors outlet
canada goose outelt
swarovski crystal
air jordan 4
lacoste pas cher
kobe bryants shoes
cheap football shirts
swarovski crystal
parajumpers outlet
canada goose outlet
ralph lauren outlet
air jordan 11
phone cases
michael kors canada
longchamp handbags
louis vuitton bags

12:54 AM  
Blogger Unknown said...

cheap nike shoes
adidas outlet
soccer jerseys wholesale
michael kors handbags
mulberry outlet store
prada outlet
cheap nba jerseys
ralph lauren uk
swarovski crystal
oakley sunglasses wholesale
chanel handbags outlet
ralph lauren outlet
cheap jordan shoes
canada goose coats
toms outlet store
puma outlet
north face outlet store
ugg boots
black friday deals
1127minko

5:12 PM  

Post a Comment

<< Home