pop | arts whatever

Tuesday, September 26, 2006

Lingkaran-lingkaran Status

Seorang ibu berjilbab berjalan menggandeng anak perempuannya yang kira-kira masih berumur 10 tahun, pada suatu hari Sabtu yang indah di Margo City, Depok. Sang ibu menenteng tas plastik berisi kardus besar J-Co dan sang anak menggenggam cangkir plastik berlabel lingkaran hijau Starbuck. Wajah ibu dan anak itu tampak begitu sentosa di mata saya, dan saya merasakan kota tempat saya hidup menciut dalam bangunan-bangunan yang dengan pongah menyebut dirinya town square dan city walk. Kota-kota baru tumbuh dalam kota. Dari Margo City hingga Senayan City, untuk memberi ruang-ruang baru bagi warga yang merindukan pengalaman baru yang menandai kelahiran mereka kembali menjadi makluk penghuni global village. Apa kamu pernah merasakan empuknya Breadtalk? BreadStory? Ah, kamu ketinggalan zaman kalau belum mencicipi lembutnya donat-donat J-Co yang langsung meleleh di mulut tanpa kau harus mengunyahnya? Ah, ah, tahukah kamu, bahwa sekarang sudah ada yang baru lagi, Krispy Kreme?

Hidup menjadi pameran pengalaman. Dan, donat, mungkin juga kopi dan hot chocolate, menjadi simbol-simbol baru yang harus dilahap untuk menunjukkan di mana kau berada dalam kelas sosial. Donat akan ikut menjadi penentu bagaimana kau akan dilihat orang lain, dan ditempatkan dalam pandangan mereka. Donat akan membuatmu diperhitungkan atau tidak dalam pergaulan. Karena, setiap bongkah donat yang kau gigit, entah itu shell (donat tanpa lubang), entah itu ring, entah itu cake, akan memberimu sesuatu yang sangat berharga bagi hidupmu, dan membuatmu terlahir kembali dalam identas baru. “Karena Krispy tidak sekedar menjual donat, tapi juga menjual pengalaman kepada konsumen,” kata Manajer Pemasaran PT Premiere Doughnut Indonesia (PDI) Agnes Suganda. PT PDI, dari kelompok Mitra Adiperkasa, merupakan pihak yang beruntung memperoleh hak waralaba Krispy Kreme di Indonesia.

Gerai pertama mereka di Pondok Indah Mall 2, sekaligus merupakan gerai pertama donat asal Winston Salem, Karolina Utara itu di Asia Tenggara. Dan, September 2006 ini mereka telah menjadwalkan membuka gerai kedua di Senayan City. Remaja gaul Jakarta, yang suka ketemuan rame-rame dengan teman-teman friendster, mengenakan baju yang dibeli di distro, dan bergaya ala punk dengan celana berpipa sempit di ujungnya, telah memiliki tempat nongkrong baru, ruang baru yang akan memberi mereka satu status baru, yang bisa mereka banggakan dalam pergaulan di sekolah. Apakah kamu sudah merasakan lezatnya original glazed yang sangat terkenal di Amerika, yang juga dimakan dan dibicarakan oleh Oprah Winfrey? Murah lho, hanya Rp 5800.